Paylater saat ini dijadikan salah satu alternatif yang cepat untuk mendapatkan pinjaman dengan syarat yang mudah. Namun, sayangnya tidak semua pinjaman online yang ditawarkan aman dan legal. Selain itu, terdapat risiko yang perlu dipahami saat berurusan dengan pinjaman online ilegal. Agar terhindar dari modus pinjaman online ilegal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan termasuk legalitas lembaga keuangan yang dipilih.
Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah Tokopedia Paylater. Apa itu Tokopedia Paylater? Tokopedia Paylater adalah sistem pembayaran yang memudahkan pengguna untuk menunda pembayaran setelah melakukan checkout barang di marketplace Tokopedia.
Jika digunakan dengan bijak, paylater sebetulnya aman dan sangat menguntungkan. Namun, jika digunakan tanpa memikirkan kondisi finansial. Akan berujung pada lingkaran utang yang tidak berujung. Apalagi jika menggunakan paylater ilegal. Oleh karena itu, berikut ini beberapa tips menghindari jebakan pinjaman ilegal.
1. Pilih lembaga keuangan resmi terdaftar di OJK
Salah satu cara yang paling mudah untuk memeriksa lembaga keuangan yang akan dipilih aman atau tidak adalah dengan memeriksa daftarnya di situs resmi Otoritas Jasa Keuangan. OJK selalu menginformasikan kepada masyarakat daftar perusahaan yang sudah terdaftar secara berkala.
Sehingga patokan ini sudah jelas menjadi standar yang paling utama untuk memilih perusahaan yang sudah terdaftar di OJK serta memiliki izin. Dengan begitu, debitur akan mendapatkan perlindungan dan payung hukum yang jelas jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan. Begitupun sebaliknya bagi kreditur berada dalam payung hukum yang sama jika terjadi kredit macet macet dan sebagainya.
Salah satu lembaga yang terdaftar dan memiliki izin seperti Kredivo. Kredivo punya banyak fitur keuangan termasuk cicilan 3 bulan dengan bunga 0%.
2. Periksa bunga dan biaya
Jika kamu jeli, sebenarnya ada standar maksimal bunga pinjaman yang ditetapkan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) sebesar maksimal 0.8% per hari. Hal ini bercermin dari beberapa P2P lending di negara-negara lain yang menetapkan bunga rata-rata 1% per hari.
Standar itulah yang sebetulnya bisa kita gunakan untuk menentukan lembaga keuangan mana yang menetapkan bunga rendah atau tinggi. Sehingga kamu memiliki pilihan mencari pinjaman yang memberikan bunga rendah dari standar yang sudah dipatok oleh AFPI.
Jika ada lembaga keuangan yang menetapkan bunga harian lebih dari 1% per hari, sebaiknya dihindari, karena menjurus pada pinjaman online ilegal. Pinjaman online ilegal akan menetapkan bunga yang tinggi selama sudah bisa mendapatkan calon debiturnya yang memang sedang kepepet butuh uang.
3. Periksa review lembaga keuangan
Cara lain yang bisa digunakan dari review-review di media sosial ataupun media konsumen. Cara ini cukup efektif supaya kamu tidak terjerat pada pinjol ilegal. Faktanya memang hanya sedikit yang mau bercerita apalagi jika korban sudah mendapatkan intimidasi dan tekanan mental yang dilakukan oleh pinjaman ilegal.
4. Jangan memberikan informasi sensitif
Beberapa informasi sensitif misalnya seperti ibu kandung, PIN atau Password rekening tertentu jelas tidak dibenarkan untuk diberikan pada siapapun termasuk teller di bank. Hal-hal sensitif seperti itu bahkan tidak dibenarkan diberikan kepada saudara atau keluarga jika melihat kacamata aturan dari bank. Karena kerap kali disalahgunakan sehingga nasabah mendapatkan kerugian.
Begitu juga ketika berurusan dengan pinjaman online. Pastikan hanya data-data tertentu saja seperti KTP, identitas tempat tinggal, tagihan listrik, dll tidak sampai ke data-data PIN apalagi Password akun tertentu yang dimiliki secara personal.
5. Pastikan tidak menerima penawaran lewat SMS/WA
OJK sudah jelas melarang promosi pinjaman lewat SMS maupun whatsapp. Jadi, jika ada tawaran dibantu pencairan dana dengan mudah serta tawaran-tawaran manis lainnya, sebaiknya dihiraukan saja agar tidak menjadi korban pinjaman online ilegal.